Si Buas

Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Ebook
348
Pages

About this ebook

Jacques Vauthier yang tunaganda (buta-bisu-tuli) sejak dilahirkan tidak mendapat kasih sayang dari keluarganya. Dalam kegelapan dan kesunyian total, ia menjadi anak liar, yang suka mendadak mengamuk tanpa sebab. Hanya elusan tangan Solange, anak pembantu, teman bermainnya, yang dapat menenangkannya. Dengan  permainan jari dan ruas tangan, Solange berhasil mengajarkan alat komunikasi pertama kepada Jacques dan membuka kesadaran atas benda-benda  di sekelilingnya.

Karena kewalahan tidak sanggup mengurus anak itu, orang tuanya mengirimnya ke Institut Sanac, tempat mendidik anak-anak yang mengalami berbagai cacat tubuh. Bruder Rodelec, yang mengurusnya, menemukan bahwa Jacques sangat pintar dan mudah menerima pelajaran. Jacques bertemu lagi dengan Solange setelah remaja. Dengan kemampuannya berkomunikasi dengan anak tunaganda, gadis itu diminta untuk membantu Jacques belajar untuk mendapatkan ijazah sekolah menengah atas. Jacques berhasil lulus  dengan cemerlang, tanpa mendapat perlakuan khusus sebagai anak cacat. Kemudian, dengan bakatnya menulis, ia menulis buku “Yang Terkucil”, yang ditranskripsikan ke dalam huruf Latin oleh gurunya dan diterbitkan. Penerbitan buku itu membuatnya terkenal. Ia diundang ke Amerika untuk memberi ceramah dari kota ke kota. Lantaran Bruder Rodelec tidak dapat menemaninya, ia meminta Solange untuk menikah dengan Jacques agar dapat mendampinginya tanpa canggung.

Dalam kapal De Grasse, yang membawanya pulang ke Prancis setelah sukses yang dialaminya di Amerika, terjadi pembunuhan atas diri seorang pemuda, John Bell, putra jutawan Amerika. Yang sangat mengherankan, Jacques Vauthier mengaku sebagai pembunuhnya dengan pisau pembuka surat. Sidik jarinya tersebar di tempat pembunuhan. Namun, ia tutup mulut tidak mau menjelaskan alasan pembunuhan, sampai ia dimasukkan ke penjara  menunggu sidang pengadilan. Permintaan istri, guru, sahabat, dan ibunya agar ia mengaku tidak bersalah, sia—sia saja. Beberapa calon pembela mengundurkan diri karena tidak sanggup menghadapi terdakwa yang buas dan tidak dapat diajak berkomunikasi. Hanyalah Victor Deliot, seorang Pengacara tua, dengan pendekatan manusiawi, berhasil menjinakkan Si Buas itu. Walaupun si terdakwa tetap tutup mulut dan menegaskan bahwa ia pembunuh, Pembela yang cerdik dan jeli itu berhasil menyelamatkan Jacques Vauthier dari pancungan pisau guillotine.

Mengapa Jacques Vauthier bersikukuh mengaku sebagai pembunuh padahal istri dan semua sahabatnya tahu bahwa ia sangat baik dan lembut hati? Siapa pembunuh yang sebenarnya? . Guy des Cars berhasil memukau pembaca dengan akhir cerita yang sama sekali di luar dugaan.

 

About the author

 

Augustin Marie Jean de Pérusse des Cars, atau nama penanya, Guy des Cars, dilahirkan pada tanggal 6 Mei 1911 di Paris dan wafat pada tanggal 21 Desember 1993 di Paris. Keluarganya termasuk bangsawan tingkat atas dan memiliki istana, le Câteau de Sourches, di Saint-Symphorien (Sarthe). Pada tahun 1940, masa berlangsungnya Perang Dunia II, istana itu dipakai untuk menyimpan koleksi Museum Louvre untuk menghindari keganasan perang.

Guy des Cars aktif dalam organisasi pemuda dan ikut berperang sebagai tentara pasukan infanteri, antara lain, dalam pertempuran Ailette. Ia menerima bintang Croix de Guerre (Penghargaan untuk kesertaan dalam peperangan membela negara). Setelah berkelana di beberapa negara, Guy des Cars kembali ke Prancis dan memulai kariernya sebagai wartawan. Pada usia 28 tahun, ia menjadi Pemimpin Redaksi majalah Jour, dan kemudian pada tahun 1936, ia memimpin majalah Savez-Vous ? Setelah kekalahan Prancis tahun 1940, Guy des Cars mengasingkan diri di Prancis Selatan dan menulis romannya yang pertama L’Officier sans nom (Perwira tanpa Nama). Buku dengan latar belakang peperangan itu menerima hadiah sastra Prix Goncourt pada tahun 1941. Selanjutnya ia menulis sekitar enam puluh roman populer, antara lain: L’Impure, La Brute, La Dame du cirque, Le Château du clown, Les Filles de joie, Le Faussaire, L’Envoûteuse, La Justicière, L’Entremetteuse, La Maudite. Beberapa di antaranya mendapat sukses besar dan difilmkan : La Brute (1951), L’Impure (1946), La Corruptrice (1952). Ia juga menulis dalam bentuk lain, seperti karya otobiografis: J’ose.

Berkat karyanya yang berjumlah besar, Guy des Cars merupakan salah satu pengarang roman populer Prancis yang paling terkenal dan produktif. Pada tahun 1962, ia dipilih menjadi Direktur Académie du Maine1. Penulis itu wafat dalam pelukan putranya, Jean pada tahun 1993.

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.