Lil Happy Family ~ Chapter Five (2/3)

Baca [Daftar Isi] di sini

[Chapter sebelumnya]

 

Chapter 5. SW is Unique

Part two. Rumahku Tak Lagi Jadi Istanaku

Ketika IP menarik GT yang berada di kuadran lain sebagai IP, yang otomatis menempatkan IP vis-à-vis Raven, phi sudah merasa kurang nyaman. Karena menurutnya energi sebelum midgame seharusnya difokuskan untuk merapikan dan memperkuat SW. Tapi meskipun merasa kurang nyaman, phi menekan egonya untuk tidak protes, dan tetap membantu def untuk teman-teman GT.

Ketika menjelang arte, perencanaan maupun pengambilannya tak rapi, jauh dari memuaskan hatinya. Phi menahan emosinya untuk tak meledak-ledak seperti perbedaan pendapat phi dan Laras vs Acan dulu di s3 ss3 . Mungkin benar bahwa waktu yang mendewasakannya seperti lirik KLA Project. Setelah empat tahun berlalu, kini phi lebih legawa menerima fakta bahwa ia tak bisa menuntut semua leader sesempurna kombinasi Shehan, Junaid, dan Cath-nya Infamous.

Beberapa teman yang phi nilai bagus permainannya memisahkan diri dari IP lalu membentuk PW, dan terlihat lebih siap mengambil arte. Emil pun memisahkan diri membentuk B. Sedikit lebih lambat, namun juga berhasil memperoleh beberapa arte. Baiklah, phi anggap itu hanya untuk kepentingan pengambilan arte. Meski sekali lagi, bukan seperti itu yang phi harapkan, menurutnya itu tidak bisa disebut sebagai koordinasi. T dan Zing (selanjutnya disebut Z) pun berhasil mengambil arte sendiri-sendiri. Statistik saat itu, hampir semua arte strategis terpegang Raven.

Pasca arte, suasana kecurigaan muncul seiring dengan tudingan adanya spy Raven di aliansi yang mengakibatkan kegagalan pengambilan beberapa arte. Phi mulai merasa ada bahaya keretakan di SW, tapi phi memilih bersikap menganggap semua adalah teman. Meski untuk garis instruksi, phi masih memilih untuk lebih mendengarkan Emil: jika ada permintaan def yang masif, prioritaskan untuk sesama IP. Tapi Emil makin sulit dihubungi.

gut
noun
the stomach or belly.
synonyms: stomach, belly, abdomen, solar plexus, intestines, bowels, tummy, tum, insides, innards
personal courage and determination; toughness of character.
synonyms: courage, bravery, backbone, nerve, pluck, spirit, boldness, audacity, daring, grit, fearlessness, feistiness, toughness, determination, spunk, moxie

Kawan, tahukah kau kenapa bahasa Inggris untuk nyali sama dengan perut? Karena untuk menghadapi ancaman yang besar, selain secara mental butuh nyali yang besar, secara fisik juga perlu perut yang kuat. Tanpa perut yang kuat, mual dan muntah pasti akan kita alami. Menghadapi puluhan wave pun memerlukan perut yang kuat. Jika kita belum bisa menaklukkan rasa mual di perut kita, tentu akan sulit pula untuk berfikir jernih bagaimana melakukan snip untuk menyelamatkan desa dari ancaman cl atau zp. Masa sih? Kalau kau tak percaya kawan, ikutlah kelas phi barang satu jam, nanti akan ia jelaskan padamu tentang anatomi fisiologi sistem saraf otonom agar kau paham betul… Aku serius, kawan…

Tak menunggu hitungan hari, serangan Raven ke SW pun segera dilancarkan. Dan kasihan Nita (GGWP). Ia begitu terpukul pasca kehilangan caps nya. Tak aneh, phi pun pernah merasakan dahsyatnya efek slipih di s3 ss3, apalagi jika berkonser trio, mengganggu stabilitas perut dan mentalnya. Nita memutuskan menghilang, meninggalkan shuma menghandel GGWP.

Selain GGWP kehilangan caps, Maradeka kehilangan desa hammernya. Phi sempat kecewa mendengarnya. Jika memang meniatkan diri akan menghadapi Raven, kenapa persiapannya seminim itu… Bukankah begitu slipih lawan telah aktif kita harus bersiap dengan serangan kilatnya kapanpun. Bahkan Emil pun tahu pass id phi waktu itu (hehehe… #pengakuandosa), dia izinkan untuk memakai defnya kapanpun, tapi kenapa pasukan def itu sama sekali tak disentuh…

Kini dia sadar bahwa rumah yang mengizinkan phi berteduh di dalamnya berpenyakit. Dan di luar rumah, ada teman-temannya yang sudah mulai meninggalkan rumah itu, dan mereka semua nampak sehat-sehat berlarian di luar. Phi ingin ikut bersama mereka, tapi juga gamang mengingat tekad yang pernah ia ucapkan untuk tidak meninggalkan rumahnya.

“Pak, phi boleh ga gabung dengan ally PW?” tanya phi. Sekedar mengetes sebenarnya. Ia ingin tahu bagaimana Emil menjaga (ada yang lebih tepat sbg terjemahan nurture ga?) anggotanya.

Dan jawaban baru ia terima dua hari kemudian >,<
“Mau gabung PW boleh kok.”

“Emang PW gimana Pak? Kok main dibolehin aja gabung PW?”
“Yah, tapi jadi lawan IP”

“Emangnya PW lawannya IP?”
“Yah beda fam kan sekarang”

Phi sebenarnya tak puas dengan jawaban itu. Dia ingin ada yang lebih ‘memaksa’ mempertahankannya tetap tinggal. Tapi ia diam…

 

Bersambung ke [Chapter 5 Part 3]

+1
0
+1
0
+1
0